Assalamualaikum wr.wb
Apa kabar anak-anak hebatku? Semoga kita selalu mendapat limpahan kasih dan kemudahan dari Allah SWT. Sehingga kita tetap dengan senang dan bahagia menjalani segala macam aktivitas sehari-hari. Jangan lupa tetap meluangkan sedikit waktu untuk belajar ya...
Kali ini kita akan membahas materi IPS kelas 7 tema 4 Pemberdayaan Masyarakat, sub tema Permasalahan Kehidupan Sosial Budaya, dengan sub-sub tema : Sejarah Lokal. Bagaimana masih lanjuuuttt... Yuk lah...!
SEJARAH LOKAL
Tahukah kalian apa yang dimaksud sejarah lokal?
Sejarah lokal artinya sejarah dari suatu “tempat”, suatu locality yang batas-batasnya ditentukan oleh suatu perjanjian tertentu yang diajukan oleh penulis atau peneliti sejarah, batasan geografisnya dapat menjadi suatu tempat tinggal sebuah suku atau bangsa yang sekarang bisa jadi telah mencakup dua atau tiga daerah administratif kota atau provinsi malahan juga dapat pula menjadi suatu desa.
Sejarah lokal dapat dirumuskan pula sebagai kisah masa lampau dari sebuah kelompok atau kelompok-kelompok masyarakat di mana terletak pada wilayah geografis yang terbatas (Abdullah, 2010:15), contohnya Kaum Paderi di Padang Barat Pulau Sumatera karya H.A. Steijn Parve, pada zaman itu keadaan dalam negeri digambarkan sebagai masyarakat yang kacau-balau, dimana hukum agama tersingkir oleh adat lembaga kuno.
Contoh lain sejarah lokal adalah kisah Sultan Nuku yang menyatukan Maluku dan Papua. Yang dikenal dengan persatuan multilultural, karena antara Maluku dan Papua memiliki kultur/ budaya yang berbeda.
Perjuangan Ratu Kalinyamat putri raja Demak yaitu Sultan Trenggana yang menjadi Bupati di Jepara. Sosok pemimpin wanita pemberani dengan armada lautnya yang kuat, terkenal dan disegani oleh Portugis. Ratu Kalinyamat tidak hanya berperan dalam mengatasi kemelut di Kesultanan Demak, tetapi juga berhasil memimpin Jepara sebagai pusat kekuasaan politik serta aktivitas perdagangan dan pelayaran pada abad ke 16.
Laksamana Keumalahayati, seorang pejuang perempuan putri Laksamana Mahmud Syah dari Kesultanan Aceh. Pemimpin armada laut Kerajaan Aceh pada masa pemerintahan Sultan Alaudin Riayatsyah Al Mukminul ini juga pernah memimpin 2000- 3.500 pasukan wanita yang disebut dengan Inong Bale. Berperang melawan Belanda pada tahun 1599 dan berhasil membunuh pemimpin Belanda Cornelis de Houtman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar