Senin, 30 Oktober 2023

PENGERTIAN PERUNDUNGAN DAN JENISNYA

 

Assalamualaikum

Salam dan Bahagia

Siswa hebat, 

Saya yakin, bagi kalian istilah perundungan (bullying) adalah bukan hal baru. Apakah perundungan itu? Istilah bullying  berasal dari bahasa Inggris, yaitu “bull” yang berarti banteng. Secara etimologis kata “bully” berarti gertakan, seseorang yang mengganggu yang lemah. Penindasan dalam bahasa Indonesia disebut “menyakat” yang berarti mengusik, mengganggu, dan menghalangi orang lain. Perilaku bullying melibatkan kekuasaan dan kekuatan yang tidak seimbang, sehingga korban berada dalam keadaan tidak mampu membela diri secara efektif terhadap tindakan negatif yang mereka terima.

PENGERTIAN PERUNDUNGAN/ BULLYING

Ada beberapa ahli yang mengungkapkan pengertian perundungan, antara lain:

1.  Menurut Olweus

Bullying adalah tindakan atau perilaku agresif yang disengaja, yang dilakukan oleh sekelompok orang atau seseorang berulang kali dan dari waktu ke waktu kepada seorang korban yang tidak dapat mempertahankan dirinya dengan mudah atau sebagai penyalahgunaan kekuasaan / kekuatan sistematis.

2. Menurut Wicaksana

Bullying adalah kekerasan fisik dan psikologis jangka panjang yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok, terhadap seseorang yang tidak dapat membela diri dalam situasi di mana ada keinginan untuk menyakiti atau menakut-nakuti orang tersebut atau membuatnya murung.

3. Menurut Black and Jackson

Bullying adalah tipe perilaku agresif proaktif di mana ada aspek yang disengaja untuk mendominasi, menyakiti, atau menyingkirkan, ada ketidak seimbangan kekuatan baik secara fisik, usia, kemampuan kognitif, keterampilan, dan status sosial, dan dilakukan berulang kali oleh satu atau beberapa anak terhadap anak lain.

4. Menurut Sejiwa
        Bullying adalah situasi di mana penyalahgunaan kekuatan / kekuatan fisik / mental dilakukan oleh seseorang / kelompok, dan dalam situasi ini korban tidak dapat membela atau membela diri.
5.  Menurut Rigby 
        Bullying adalah keinginan untuk menyakiti yang ditunjukkan dalam tindakan langsung oleh seseorang atau kelompok yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, biasanya berulang-ulang, dan dilakukan dengan senang hati bertujuan untuk membuat korban menderita.

Dari pengertian yang diungkapkan para ahli tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perundungan atau bullying adalah  perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial didunia nyata maupun maya.  Perundungan akan membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan baik dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok. 
Dianggap terjadi perundungan pada seseorang jika orang tersebut merasa tidak nyaman dan sakit hati atas perbuatan orang lain pada dirinya. Perundungan bisa menjadi awal dari timbulnya banyak kekerasan lain, seperti tawuran, intimidasi, pengeroyokan, bahkan sampai pembunuhan.

Terdapat empat unsur dalam perilaku perundungan kepada seseorang, yaitu:
1.     Ketidakseimbangan kekuatan. 
Perundungan dapat saja orang yang lebih tua, lebih besar, lebih kuat, lebih mahir secara verbal, lebih tinggi dalam status sosial, berasal dari ras yang berbeda, atau tidak berjenis kelamin yang sama.

2. Niat untuk mencederai.
Bullying berarti menyebabkan kepedihan emosional dan/atau luka fisik, memerlukan tindakan untuk dapat melukai, dan menimbulkan rasa senang di hati sang pelaku saat menyaksikan luka tersebut. 

3. Ancaman agresi lebih lanjut. 
Baik pihak pelaku maupun pihak korban mengetahui bahwa bullying dapat dan kemungkinan akan terjadi kembali.  Bullying tidak dimaksudkan sebagai peristiwa yang terjadi sekali saja.

4. Teror. 
Perundungan  adalah kekerasan sistematik yang digunakan untuk mengintimidasi dan memelihara dominasi titik teror yang menusuk tepat di jantung korban bukan hanya merupakan sebuah cara untuk mencapai tujuan tindakan rundung teror itulah yang merupakan tujuan dari tindakan bullying tersebut.

Perundungan bisa terjadi di mana saja, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat sekitar, bahkan juga di rumah. Mengapa perundungan bisa terjadi?

Faktor Penyebab terjadinya Perundungan menurut Ariesto  antara lain:

1. Keluarga

Pelaku bullying seringkali berasal dari keluarga yang bermasalah : orang tua yang sering menghukum anaknya secara berlebihan, atau situasi rumah yang penuh stress, agresi, dan permusuhan. Anak akan mempelajari perilaku bullying ketika mengamati konflik-konflik yang terjadi pada orang tua mereka, dan kemudian menirunya terhadap teman-temannya. Jika tidak ada konsekuensi yang tegas dari lingkungan terhadap perilaku cobacobanya itu, ia akan belajar bahwa “mereka yang memiliki kekuatan  diperbolehkan untuk berperilaku agresif, dan perilaku agresif itu dapat meningkatkan status dan kekuasaan seseorang”. Dari sini anak mengembangkan perilaku bullying.

2. Sekolah
Pihak sekolah sering mengabaikan keberadaan bullying ini. Akibatnya, anakanak sebagai pelaku bullying  akan mendapatkan penguatan terhadap perilaku mereka untuk melakukan intimidasi terhadap anak lain. Bullying berkembang dengan pesat dalam lingkungan sekolah sering memberikan masukan negatif pada siswanya, misalnya berupa hukuman yang tidak membangun sehingga tidak mengembangkan rasa menghargai dan menghormati antar sesama anggota sekolah

3. Kelompok Sebaya

Anak-anak ketika berinteraksi dalam sekolah dan dengan teman di sekitar rumah, kadang kala terdorong untuk melakukan bullying. Beberapa anak melakukan bullying dalam usaha untuk membuktikan bahwa mereka bisa masuk dalam kelompok tertentu, meskipun mereka sendiri merasa tidak nyaman  dengan perilaku tersebut

4. 
Kondisi lingkungan sosial 
Salah satu faktor lingkungan social yang menyebabkan tindakan bullying adalah kemiskinan. Mereka yang hidup dalam kemiskinan akan berbuat apa saja demi  memenuhi  kebutuhan  hidupnya,  sehingga  tidak heran  jika di lingkungan sekolah sering terjadi pemalakan antar siswanya.

5. Tayangan televisi dan media cetak 
Televisi dan media cetak membentuk pola perilaku bullying dari segi tayangan yang mereka tampilkan. 
Survey yang dilakukan kompas (Saripah, 2006) memperlihatkan bahwa 56,9% anak meniru adegan-adegan film yang ditontonnya, umumnya mereka meniru geraknya (64%) dan kata-katanya (43%).

JENIS-JENIS PERUNDUNGAN

Perundungan / bullying dapat dikelompokkan menjadi empat macam, antara lain:

1. Perundungan Verbal

Perundungan dalam bentuk verbal adalah perundungan dalam bentuk kata-kata. Perundungan ini         adalah yang paling sering dan mudah dilakukan. Bullying ini biasanya menjadi awal dari perilaku         bullying yang lainnya serta dapat menjadi langkah pertama menuju pada kekerasan yang lebih                 lanjut. Contoh bullying secara verbal antara lain yaitu: julukan nama, celaan, fitnah, kritikan kejam,      penghinaan, pernyataan-pernyataan pelecehan seksual, teror, surat-surat yang mengintimidasi,                tuduhan-tuduhan yang tidak benar, kasak-kusuk yang keji dan keliru, gosip dan sebagainya.

     2. Perundungan Fisik

 Perundungan fisik merupakan jenis bullying yang paling tampak dan paling dapat diidentifikasi diantara bentuk-bentuk penindasan lainnya, namun kejadian penindasan fisik terhitung kurang dari sepertiga insiden penindasan yang dilaporkan oleh siswa. Jenis penindasan secara fisik di antaranya adalah memukul, mencekik, menyikut, meninju, menendang, menggigit, memiting, mencakar, serta meludahi anak yang ditindas hingga ke posisi yang menyakitkan, serta merusak dan menghancurkan pakaian serta barangbarang milik anak yang tertindas. Semakin kuat dan  semakin dewasa sang penindas, semakin berbahaya jenis perundungan ini, bahkan walaupun tidak dimaksudkan untuk  mencederai secara serius.

    3. Perundungan Rekasional/ Sosial

    Perundungan  secara relasional dilakukan dengan memutuskan relasi-hubungan sosial seseorang dengan tujuan pelemahan harga diri korban secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan atau penghindaran. Bullying dalam bentuk ini paling sulit dideteksi dari luar. Contoh bullying secara relasional adalah perilaku atau sikap-sikap yang tersembunyi seperti pandangan yang agresif, lirikan mata, helaan nafas, cibiran, tawa mengejek dan bahasa tubuh yang mengejek, mengucilakan, membeda-bedakan mendiamkan.

    4. Perundungan Elektronik (Cyber Bullying)

    Perundungan elektronik/ cyber bullying adalah perundungan di dunia maya.  Merupakan bentuk perilaku bullying yang dilakukan pelakunya melalui sarana elektronik seperti komputer, handphone, internet, website, chatting room, e-mail, SMS dan sebagainya. Biasanya ditujukan untuk meneror korban dengan menggunakan tulisan, animasi, gambar dan rekaman video atau film yang sifatnya mengintimidasi, menyakiti atau menyudutkan. Cyber Bullying merupakan bentuk bullying yang terbaru karena semakin berkembangnya teknologi, internet dan media sosial. Pada intinya adalah korban terus menerus mendapatkan pesan negative dari pelaku bullying baik dari sms, pesan di internet dan media sosial lainnya.

     Memperolok di media sosial (mengirimkan berbagai pesan yang menyakiti, menghina, mengancam), pesan teror : menyebarkan kabar bohong, mengubah foto tidak semestinya, perang kata-kata dari dunia maya (flaming), membuat akun palsu untuk merusak reputasi seseorang, memperdaya seseorang untuk melakukan sesuatu yang memalukan, mengucilkan seseorang dari grup daring.

Siswa hebat,

     Demikian sekilas tentang pengertian dan jenis perundungan. Dengan mengetahui dan memahaminya diharapkan kita bisa menghindari dan mencegahnya, sekecil apapun bentuknya. 

Hidup bersama secara damai akan lebih indah dan lebih nyaman dirasakan. Untuk itu ayo kita hidup dengan damai tanpa perundungan.

Terima kasih, semoga bermanfaat

Salam dan bahagia