Oleh:
Ratnaningsih, S.Pd.,M.Pd.
CGP
Angkatan 5
Kabupaten
Lamongan
Sebagai pemimpin
pembelajaran di kelas seringkali guru dihadapkan pada beberapa situasi yang harus dipilih sebagai suatu keputusan. Beragam
situasi yang harus dipilih tersebut bisa berupa pertentangan benar dengan salah
(bujukan moral) maupun antara kebenaran dengan kebenaran (dilema etika). Jika
pada situasi benar lawan salah, itu bukanlah suatu kesulitan karena sudah
jelas, guru harus mengabaikannya (harus tetap memilih yang benar dan
meninggaklkan yang salah). Tetapi jika yang dihadapi adalah dilema etika (benar
lawan benar), maka perlu diambil suatu keputusan. Pengambilan keputusan
tersebut perlu memperhatikan 4 paradigma etika dan 3 prinsip pengambilan
keputusan serta melalui proses 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
FACT
(PERISTIWA)
Latar
Belakang Tentang Situasi yang Dihadapi
Proses pendidikan di
sekolah akan melibatkan seluruh warga
sekolah, termasuk dalam penyelesaian suatu permasalahan. Dalam menghadapi suatu
masalah sangat penting untuk melakukan analisis terhadap permasalahan tersebut,
agar keputusan yang diambil oleh guru sebagai pemimpin pembelajaran merupakan
keputusan yang terbaik. Untuk itu guru perlu memiliki ketrampilan dalam
pengambilan suatu keputusan.
Pada saat melaksanakan
pembelajaran IPS di kelas 7E ada salah satu murid saya beberapa hari berturut- turut tidak mengikuti pelajaran
tanpa ada keterangan. Setelah saya lihat di daftar hadir murid tersebut ternyata
dalam satu minggu sudah 4 kali tidak masuk tanpa keterangan dan pada
minggu sebelumnya 2 kali. Saya konsultasi ke guru BK dan sepakat untuk
memanggil orang tua/ wali murid. Karena
sudah lebih dari satu minggu tidak masuk tanpa keterangan, seharusnnya murid
tersebut bisa mendapat tindakan yang lebih keras yaitu skorsing. Setelah
dipanggil murid tersebut masuk sekolah. Ternyata dia tidak masuk karena menjaga
dan merawat neneknya yang sedang sakit. Dia hanya tinggal berdua dengan
neneknya. Orang tuanya bekerja di luar kota dan jarang pulang.
Hal ini menjadi dilema etika
bagi saya sebagai wali kelas, begitu juga guru BK. Untuk itulah perlu melakukan
analisis terhadap permasalahan tersebut untuk mengambil keputusan. Dengan
menggunakan 4 paradigma etika, 3 prinsip
pengambilan keputusan dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
Penerapan 9 Langkah
Pengambilan dan Pengujian Keputusan
Langkah 1: Apa
nilai-nilai yang saling bertentangan dalam kasus tersebut?
Nilai yang bertentangan
adalah Nilai Keadilan lawan Rasa Kasihan
Langkah 2: Siapa yang
terlibat dalam situasi ini?
Yang terlibat dalam
situasi ini: Kepala Sekolah, guru, murid, orang tua/ wali murid.
Langkah 3: Apa
fakta-fakta yang relevan dalam situasi tersebut?
Fakta yang relevan:
·
Murid tidak masuk tanpa keterangan lebih
dari seminggu
·
Murid menjaga dan merawat neneknya yang
sedang sakit, dia hanya tinggal berdua dengan neneknya. Orang tuanya kerja di
luar kota dan jarang pulang.
·
Dia merasa takut masuk sekolah, neneknya
belum kuat mengantar dan memenuhi panggilan sekolah.
Langkah 4: Pengujian
Benar atau Salah
Uji Legal: Tidak ada
penggaran hokum
Uji Regulasi: Ada aspek
pelanggaran peraturan.
Uji Intuisi: Ada yang
kurang tepat/ salah dalam situasi tersebut, seharusnya murid lebih mementingkan
belajar dan sekolah.
Uji Publikasi: Merasa
nyaman setidaknya pihak sekolah sudah memberikan kesempatan pada murid untuk
tetap sekolah/ tidak diskorsing.
Uji Panutan/ Idola:
Akan melakukan hal yang sama dengan yang saya lakukan.
Langkah 5: Jika
situasinya adalah dilema etika, paradigma mana yang sesuai dengan situasi
tersebut?
Paradigma yang sesuai
adalah: Rasa Keadilan lawan Rasa Kasihan.
Langkah 6: Dari 3
prinsip Resolusi, prinsip mana yang akan digunakan?
Prinsip yang digunakan
adalah: Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based-Thinking)
Langkah 7: Apa ada
sebuah penyelesaian kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan
masalah ini? (Investigasi Opsi Trilema)
Jika pengambilan
keputusan tersebut memakai prinsip Berpikir Berbasis Peraturan, maka sudah
dipastikan murid tersebut akan mendapat skorsing dari sekolah.
Langkah 8: Apa
keputusan yang akan diambil?
Keputusan yang diambil
adalah:
Pihak sekolah tetap
memberi kesempatan murid untuk sekolah tanpa menjalani skorsing. Dan jika orang
tuanya dating dari luar kota, maka akan diundang ke sekolah.
Langkah 9: Coba lihat
kembali kepputusan dan refleksikan
Keputusan yang diambil
sudah sesuai dan tetap memperhatikan kepentingan murid.
FEELING
(PERASAAN)
Perasaan saya setelah
melakukan aksi nyata ini, sangat lega dan bahagia karena bisa berkolaborasi
dengan guru BK menyelesaikan dilema etika dan mengambil keputusan yang tepat
dan memperhatikan kepentingan murid. Bisa berkomunikasi dengan murid (menggunakan teknik coaching) tentang
permasalahan yang dihadapi.
FINDINGS
(PEMBELAJARAN)
Pembelajaran yang
didapat dari aksi nyata ini, sebagai pemimpin pembelajaran saya dapat mengambil
keputusan yang sudah saya dapat selama menjadi CGP untuk diterapkan dalam kehidupan
nyata dalam pembelajaran di sekolah.
Dengan menerapkan
analisis pengambilan keputusan, maka keputusan yang saya ambil adalah keputusan
terbaik yang sudah dipertimbangkan dengan matang. Dan keputusan tersebut dapat
dipertanggungjawabkan serta tetap berpihak pada murid.
FUTURE
(PENERAPAN KE DEPAN)
Keputusan yang saya
ambil mungkin belum sempurna, untuk perbaikan dalam pengambilan keputusan di
masa depan, jika saya meghadapi dilema etika dengan kasus yang sama atau
berbeda, saya akan terus mengasah kemampuan dan ketrampilan dalam pengambilan
keputusan agar dapat mengambil keputusan yang lebih baik dan selalu berpihak
pada murid serta dapat dipertanggungjawabkan. Tentunya dengan selalu
memerhatikan paradigma dilema etika, prinsip pengambilan keputusan serta
langkah pengambilan dan pengujian keputusan.