Mengembangkan Ekonomi
Maritim dan Agrikultur di Indonesia
Hai…sahabat Snesatula apa
kabar? apakah
kamu suka main ke pantai atau ke laut? Atau kamu justru tinggal di dekat laut?
Pasti menyenangkan ya, bermain dan tinggal di daerah laut atau pantai. Psst..
tahukah kamu, Indonesia yang merupakan negara kepulauan punya banyak potensi di
bidang maritim atau kelautan, lho! Selain itu, tanah Indonesia yang subur juga
memungkinkan untuk melakukan pengembangan di bidang agrikultur. Ternyata
Indonesia sangat kaya, ya! Sekarang kita belajar bagaimana mengembangkan
ekonomi maritim dan agrikultur di Indonesia, yuk belajar bersama-sama…!
Ekonomi Maritim
Ternyata ekonomi maritim dan
ekonomi kelautan itu berbeda, lho!
Ekonomi kelautan adalah
kegiatan ekonomi yang dilakukan di wilayah pesisir dan lautan serta di darat
yang menggunakan sumber daya alam (SDA) dan jasa-jasa lingkungan kelautan untuk
menghasilkan barang dan jasa.
Sedangkan ekonomi maritim merupakan
kegiatan ekonomi yang mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan
perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa
terkait.
Ada beberapa sektor yang ada
dalam lingkup ekonomi maritim di Indonesia, yaitu sektor pelayaran, sektor
perikanan, dan sektor pariwisata bahari. Kita bahas satu persatu, ya!
Sektor
Pelayaran
Meskipun Indonesia merupakan
salah satu negara kepulauan terbesar, industri pelayaran Indonesia masih
memiliki banyak tantangan untuk dihadapi. Kondisi pelayaran di Indonesia belum
maksimal dalam meningkatkan perekonomian megara. Selain karena fasilitas kapal
angkut yang belum memadai, sistem pelabuhan di Indonesia juga harus terus
diperbaiki. Tidak hanya kedua hal tersebut, potensi sumber daya manusia (SDM)
di sektor pelayaran juga harus terus ditingkatkan supaya sektor pelayaran bisa
terus berkembang dengan baik.
Sektor
Perikanan
Sektor perikanan merupakan salah
satu sektor yang cukup berkembang. Kementerian Kelautan dan Perikanan juga
sudah mengadakan gerakan makan ikan, dengan harapan adanya peningkatan yang
konsisten di sektor perikanan dan semakin populernya ikan sebagai bahan makanan
di Indonesia.
Sektor
Pariwisata Bahari
Wisata bahari Raja Ampat,
Papua (Sumber: sunrise-divers.com)
Jika pariwisata bahari di
Indonesia dapat dimaksimalkan, maka akan menimbulkan banyak dampak positif
seperti terserapnya lapangan pekerjaan, meningkatnya minat investor di bidang
pariwisata, dan meningkatkan devisa negara dengan masuknya wisatawan asing.
Salah satu contoh pariwisata bahari adalah Raja Ampat, Papua. Akan tetapi,
sektor pariwisata bahari juga belum dikembangkan dengan maksimal. Semoga ke
depannya akan bisa dikembangkan dengan maksimal, ya!
Wah, ternyata masih banyak yang
harus dikembangkan, ya. Lalu, strategi dan kebijakan apa saja yang bisa
digunakan untuk mengembangkan ekonomi maritim di Indonesia? Lihat pada gambar
di bawah ya, SAHABAT SNESATULA !
Ekonomi Agrikultur
Sahabat SNESATULA, apakah kalian
tahu tentang Ekonomi Agrikultur?
Ekonomi
Agrikultur merupakan upaya peningkatan perekonomian dengan memberdayakan sektor
pertanian. Agrikultur merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang
dilakukan oleh manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri,
sumber energi atau untuk mengelola lingkungan hidup. Ekonomi agrikultur
meliputi budidaya tanaman, bercocok tanam, atau peternakan dan bisa juga
pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk seperti
pembuatan keju dan tempe. Waah menarik, ya!
Potensi dan Peran Agrikultur di Indonesia
Indonesia memiliki wilayah yang
subur dan beriklim tropis sehingga sangat baik untuk aktivitas pertanian. Selain
itu, Indonesia juga memiliki tanaman unggul seperti padi, kedelai, kacang
tanah, ubi kayu dan berbagai tanaman lain. Ada beberapa faktor yang mendukung
ekonomi agrikultur di Indonesia, lho. Apa saja, ya? Yuk, simak penjelasannya di
bawah ini!
Faktor Pendukung Ekonomi
Agrikultur
Keanekaragaman
hayati
Indonesia memiliki keanekaragaman
hayati tertinggi di dunia. Sepuluh persen dari spesies tumbuhan berbunga, 12%
spesies mamalia, 16% reptil dan amfibi serta 17% burung di dunia terdapat di
Indonesia. Potensi sumberhayati yang berasal dari tumbuhan terdiri dari 400
jenis tanaman penghasil buah, 370 jenis tanaman penghasil sayuran, 70 jenis
tanaman berumbi, dan 55 jenis tanaman rempah. Potensi keberagaman hayati ini
dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan, sumber pakan ternak, bahan baku
farmasi, bahan baku industri dan bahan obat-obatan.
Lahan
pertanian
40% dari total daratan di
Indonesia berpotensi untuk dijadikan lahan pertanian. Selain itu, jumlah luasan
dan sebaran hutan, sungai, rawa dan danau serta curah hujan cukup tinggi
merupakan potensi yang dapat menunjang pertanian. Meskipun demikian,
potensi ketersediaan lahan pertanian di Indonesia belum dimanfaarkan secara
maksimal.
Tenaga
Kerja
Saat ini, ada 35 juta tenaga
kerja di sektor agrikultur. Sayangnya, pesebarannya belum merata dengan
pesebaran lahan sehingga, ada daerah yang kelebihan tenaga kerja dan ada pula
yang kekurangan tenaga kerja. Selain itu, jika kemampuan dan ketrampilan tenaga
kerja ditingkatkan maka tingkat produksi juga akan meningkat
Pasar
Bahan pangan hasil olahan dari
sektor agrikultur memiliki potensi untuk dimanfaatkan lebih dari 230 juta
orang. Jumlah konsumen bahan pangan yang sangat besar ini merupakan potensi
pasar yang besar untuk sektor agrikultur. Oleh karena itu, bahan pangan hasil
olahan tersebut harus terus dikembangkan guna memaksimalkan potensi
pasar.
Strategi Pengembangan Agrikultur di Indonesia
Sahabat
Snesatula, supaya potensi ekonomi agrikultur Indonesia semakin meningkat,
beberapa strategi harus dilakukan nih. Kira-kira strategi apa saja, ya? Simak
pada gambar di bawah ini, ya!
Wah, menarik sekali ya belajar
tentang mengembangkan ekonomi maritim dan agrikultur di Indonesia! Hayo, siapa
yang bercita-cita menjadi ahli di bidang ekonomi agrikultur? Yuk, belajar yang
semangat supaya cita-citamu tercapai!
salam snesatula